Friday, May 17, 2013

Pinta dan Tanda Tanya

Rintik hujan kembali membasahi kota,
menemani ku terjebak dalam pro dan kontra,
dan masih di dalam perkara yang sama,

Aku termangu hilang kata tak bersuara,
apalagi yang aku risaukan?

Kali ini aku berbicara kita.
Harus meski tak bisa.
Terus kendati belum biasa.

dia memintaku untuk mejadi matahari yang menyinari jalannya,
meneranginya untuk minimal tetap tegap berada di tempat ia bertanda.
dia memintaku untuk memastikan langkahnya benar,
menuntunnya untuk sedikitnya tidak beputar.

Apa yang harus aku katakan?
Aku menatap ruas jalan, bergeming.

dia tidak memaksa hanya meminta dan bertanya.

Pukul satu dini hari, tertanggal delapan belas Mei.
Aku iri dengan hujan gemercik ramai,
di dalam sini terasa sunyi yang tak kunjung usai.


Ku sadari semua jalanku tak berarah kepadamu,
Mungkin salah, diri ini memikirkanmu;

(kini) jalan dan jalin tanpa restu,
ku akhiri namun tak berakhir,
ku hindari, hati tak ingin berpisah.


Aku percaya, tidak ada yang kebetulan.
Semua pasti ada maksud dan tujuan.

Aku menengadah berserah pasrah.
Kita tidak berhasil dengan segala jerih payah.
Sekarang, bagaimana aku harus melangkah?

Ku sadari semua jalanku tak berarah kepadamu.



No comments: