Monday, May 5, 2014

malamku

Malamku terlalu sendu untuk kau nikmati.
Secangkir kopi dan lampu cahaya kuning adalah sahabat pengusir sepi.
Selimut coklat membalut rapi, bantal tipis mengganjal punggung kursi.

Malamku berbeda dengan yang kau lalui.
Tumpukan kertas tak beraturan mengantri dan pulpen warna-warni mengisi sela-sela jemari.

Aku tak ingin akhiri malam,
Meski malamku tak seindah malam mu.
Tapi ini adalah malam yang aku punya.
Meski sendu, tapi aku suka.

Dan, malamku tak butuh kau temani.

No comments: