Sunday, June 1, 2014

Jumat untuk Istirahat


"...kamu kenapa sih? Kalau ada apa-apa tu cerita, jangan dipendem sendiri."

"I'm fine, thanks for asking", jawabku singkat.

"No, you're lying. I know that you are sad now, really sad. Kenapa sih? Biasanya you are so good at faking, but not today. What is it? Kamu bisa cerita masalahmu ke sohib-sohibmu kan?"

Aku mengangguk pelan, masih tidak tersenyum dan berusaha membendung air dari kelenjar air mata.

"Ya udah, cerita aja. Sesedih itu lho kamu sampai ngga bisa faking lagi. I know you.."

Aku hanya melemparkan senyuman kecil dan kemudian menyandarkan kepala pada meja. Jangan nangis dasar gila, malu-maluin aja. Stop.. stop..

Aku sedih, dan aku capek harus berpura-pura I'm fine. Izinkan aku sehari saja untuk tidak tersenyum, sehari saja untuk tidak membuat kalian tersenyum. Aku terlalu sedih untuk memikirkan cara tersenyum.

Aku letih harus mengaku baik-baik saja di depan setiap orang. Aku semakin sedih kalau membohongi diri dan kalian tentang keadaanku. Izinkan aku untuk sehari saja tidak berbohong lagi. Izinkan aku untuk menjadi diriku, untuk tidak berusaha membuat orang di sekitarku merasa nyaman berbicara padaku, untuk tidak berusaha menjawab pertanyaan "kamu kenapa?" dengan jawaban "laper nih" saat aku sedang bersedih. Izinkan aku untuk menjadi diriku sendiri, yang sedih dan tidak menutupinya, yang ingin menangis namun berusaha menahannya, yang polos tanpa topeng bahagia.

Izinkan aku, barang sehari, untuk bersedih dan membiarkan orang-orang melihat kesedihanku. Izinkan aku, barang sehari, untuk bersedih dan merasakannya sendiri. Izinkan aku, barang sehari, untuk bersedih dan membiarkan hatiku tetap sedih.

Aku tertlalu letih untuk membohongi diri dan semua orang. Dan aku terlalu sedih untuk membohongi diri dan semua orang. Aku tidak baik-baik saja.

No comments: